ETHERNET
Pengertian Ethernet
Ethernet merupakan jenis perkabelan dan pemrosesan sinyal
untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David
Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.
Ethernet merupakan sebuah teknologi yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas sebagai interface yang digunakan untuk konektivitas perangkat
komputer maupun laptop, hampir di setiap jaringan LAN (Local Area Network) di
seluruh dunia.
Selain karena harganya terjangkau, teknologi Ethernet sangat
mudah diadaptasi oleh perangkat seperti modem, printer, scanner, faksimile,
VoIP phone, serta perangkat teknologi informasi lainnya. Sejalan dengan
perkembangan teknologi dan senakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
layanan komunikasi data, teknologi Ethernet juga digunakan sebagai interface
dari layanan broadband data comunication, yang lebih dikenal dengan nama Metro
Ethernet.
Jenis-jenis Ethernet
Jenis-jenis Ethernet
Arsitektur Ethernet diperkenalkan pada tahun 1970 oleh
Xerox, dimana terdapat tiga jenis Ethernet yang dibedakan berdasarkan kecepatan
daya akses datanya, yaitu:
1.
Ethernet
Memiliki
kecepatan akses data 10 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 10BaseT,
10BaseF, 10Base2 dan 10Base5.
A. 10BaseT
Pada
Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini
paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan
jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial
tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:
a. Panjang kabel per-segmen maksimum
100 m
b. Jumlah segmen maksimum adalah
1024
c. Jumlah node perjaringan 1024
d. Menggunakan Hub dengan jumlah
maksimum 4 buah
e. Kabel yang digunkan UTP kategori
3 atau lebih
B. 10BaseF
10BaseF
mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan
pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk
penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel
yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX)
dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
C. 10Base2
10Base2
mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang digunakan
lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2 disebut juga
Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai
Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185
m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen
hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini
pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya
menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai adalah jenis BNC.
Spesifikasinya
adalah:
* Panjang kabel per-segmen adalah
185 m
* Total segmen kabel adalah 5 buah
* Maksimum Repeater adalah 4 buah
* Maksimum jumlah segmen yang terdapat
node (station) adalah 3 buah
* Jarak terdekat antar station
minimum 0,5 m
* Maksimum jumlah station dalam satu
segmen kabel adalah 30
* Maksimum panjang keseluruhan
dengan Repeater adalah 925 m
* Awal dan akhir kabel diberi
Terminator 50 ohm
* Jenis kabel yang digunakan
RG-58A/U atau RG-58C/U
D. 10Base5
10Base5
disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick.
Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari
10Base5 adalah sebagai berikut:
* Panjang
kabel per-segmen adalah 500 m
* Total segmen kabel adalah 4 buah
* Maksimum jumlah segmen yang
terdapat node adalah 3
* Jarak terdekat antar station
minimum adalah 2,5 m
* Maksimum jumlah station dalam satu
segmen kabel adalah 100
* Maksimum panjang kabel AUI ke node
50 m
* Maksimum panjang keseluruhan
dengan Repeater 2500 m
* Awal dan akhir kabel diberi
Terminator 50 ohm
* Jenis kabel Coaxial RG-8 atau
RG-11
2. Fast Ethernet
Memiliki
kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 100BaseFX,
100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat menjadi populer, karena
memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan 10BaseT dengan harga
yang relatif murah.
Fast
Ethernet bergantung pada jenis media/kabel yang digunakan, tergolong atas
beberapa tipe sebagai berikut:
a.
100Base TX
Protokol
100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti yang digunakan
oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa banyak mengubah distribusi
perkabelan yang sudah ada.
Yang perlu
diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung protokol 100BaseTX.
Banyak network adapter dan hub yang diproduksi belakangan ini mempunyai
kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis kecepatan 10 atau 100 Mbps.
Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena 100BaseTX dapat berfungsi
dengan baik dengan menggunakan kabel UTP kategori¬5, seperti yang digunakan
oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang kabel antara hub dengan hub atau hub ke
komputer adalah sama juga, yaitu 100 meter. Namun untuk protokol 100BaseTX,
diameter jaringan maksimum (jarak terjauh antara dua komputer) adalah 205
meter.
b. 100BaseFX
Tipe
protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik de¬ngan jarak maksimum 412
meter.
c. 100BaseT
100BaseT
disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai
kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai,
yaitu:
*
100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang
*
100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang
*
100BaseTX, memakai kabel serat optic
Pada 100BaseT
yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan menggunakan Hub
Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang segmen dan 5 m
untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan dua
Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan serat optik bisa
mencapai 2000 m.
3. Gigabit Ethernet
Memiliki
kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik. Standar yang digunakan
adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX dan 1000BaseT.
Gigabit
Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung kecepatan
1000 Mbps.
Gigabit
Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas beberapa tipe
sebagai berikut:
a. 1000BaseTX
Merupakan jenis protokol Ethernet
terbaru yang menggunakan kecepatan 1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung
pergunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol
100BaseTX, misalnya jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter
jaringan 205 meter.
b. 1000BaseSX dan 1000 BaseLX
Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX
berdasarkan spesifikasi 802.3z yang mendukung penggunaan media serat optik yang
mampu meneruskan data dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol
1000BaseSX, dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode
serat optik yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai
jaringan tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus.
Pengertian Metro Ethernet
Metro Ethernet merupakan teknologi jaringan Ethernet yang
diimplementasikan di sebuah metropolitan area. Perusahaan-perusahaan besar
dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk menghubungkan kantor-kantor cabang
mereka ke dalam sistem intranet yang ada di dalam perusahaan tersebut.Jaringan
Metro Ethernet umumnya didefenisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau
menghubungkan wilayah yang terpisah juga menghubungkan LAN dan WAN atau
backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider.
Jaringan Metro Ethernet, secara harafiah berarti jaringan
komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar
seperti Jakarta misalnya) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai
protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro
Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat
menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur
yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang
berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.
Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama
persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa
fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan
jarak puluhan bahkan ratusan kilometer. Sebenarnya Metro Ethernet adalah jenis
Broadband Wired (Kabel Broadband) karena speed/kecepatan/bandwidthnya sudah
besar yaitu 10/100 Mbps, bahkan 1/10 Gigabps.
Teknologi Ethernet dipilih untuk jaringan berskala metro dikarenakan teknologi Ethernet telah digunakan secara luas oleh masyarakat, terutama dalam LAN. Interface Ethernet telah tersebar ke mana-mana dan keberadaannya sangat banyak. Selain itu, bandwidth yang ditawarkan oleh teknologi ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10 Gigabit per Second. Namun, Ethernet juga menyediakan teknologi Ethernet dengan bandwidth 10 Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps.
Teknologi Ethernet dipilih untuk jaringan berskala metro dikarenakan teknologi Ethernet telah digunakan secara luas oleh masyarakat, terutama dalam LAN. Interface Ethernet telah tersebar ke mana-mana dan keberadaannya sangat banyak. Selain itu, bandwidth yang ditawarkan oleh teknologi ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10 Gigabit per Second. Namun, Ethernet juga menyediakan teknologi Ethernet dengan bandwidth 10 Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps.
Metro ethernet merupakan salah satu solusi teknologi untuk
High End Market (HEM) dalam memberikan solusi terintegrasi untuk layanan voice,
data dan video. Metro ethernet network memiliki karakteristik antara lain :
* Teknologi IP optik berbasis
Synchronous Digital Hierarchy atau Ethernet.
* Dapat mengakomodasi layanan berupa
voice, data, high speed internet access dan video
* Kecepatan tinggi hingga Gigabit
Ethernet/1000Mbps
Cara
Kerja Metro Ethernet
Metro ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang
menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1
bit pada satu waktu. Metro Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang
berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat
melakukan keduanya secara sekaligus.
Metro Ethernet menggunakan metode kontrol akses media
Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station
mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang
digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer
akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara",
artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain
yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang
mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat
mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga,
dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan
yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan
kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station akan mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain. Dimana collision domain ini mempercepat pengiriman data pada jaringan.
Jika dua station akan mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain. Dimana collision domain ini mempercepat pengiriman data pada jaringan.
Keuntungan Metro Ethernet
Banyak sekali keuntungan yang di dapat dari teknologi Metro
Ethernet Network baik dari pihak penyedia jasa layanan atau services provider
ataupun para penggunanya. Berikut manfaat yang diperoleh oleh penyedia dan para
pengguna jaringan Metro Ethernet ini:
a. Nilai
ekonomis yang tinggi
Dalam
implementasinya, teknologi MEN ini sudah lama dikenal oleh masyarakat luar
sebagai salah satu teknologi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi atau
murah, bahkan dalam maintenance dan pengembangannya. Dengan teknologi MEN para
penyedia jasa layanan dan para pengguna dapat mengurangi biaya invertasi dan
biaya operasional.
Beberapa
alasan yang menyebabkan teknologi Metro Ethernet mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi, yaitu:
* Penggunaannya yang luas, bahkan
hampir semua perangkat jaringan menggunakan teknologi ini, sehingga harga
perangkat berbasis teknologi MEN ini sangat bersaing di pasaran. Para pengguna
dapat bebas memilih perangkat yang sesuai dengan dana dan juga kebutuhan
pengguna.
* Pelayanan Metro Ethernet murah dan
bahkan bisa dikatakan lebih murah daripada servis teknologi WAN yang sekarang
ada seperti harga perangkat penyedia jasanya yang relatif murah dan juga
maintenancenya yang tidak sulit dan memakan biaya banyak. Biasanya untuk
menyelenggarakan jasa Ethernet service, pengguna tidak membutuhkan sebuah
perangkat multiplexer yang mahal atau perangkat router yang canggih.
* Fleksibilitas juga merupakan salah
satu faktor mengapa Metro Ethernet sangat menguntungkan baik untuk digunakan
oleh end user maupun untuk dijual kembali oleh penyedia jasa. Dengan
menggunakan pelayanan Ethernet yang disediakan oleh teknologi jaringan Metro
Ethernet, para penyedia jasa dapat lebih leluasa membuat produk-produk servis
untuk dijual ke pengguna. Dan dari sisi pengguna hal ini juga sangat
menguntungkan karena mereka disuguhkan dengan banyak pilihan sehingga mereka
bisa memilih mana yang paling cocok dan efisien bagi mereka.
b. Kesenangan penggunanya
Teknologi
komunikasi data jenis ini memang telah merambah kemana-mana penggunaannya,
sehingga telah dikenal secara luas dan banyak yang sudah familiar dengan sifat,
kekurangan dan kelebihannya. Perangkat-perangkat pendukungnya pun tidak perlu
dipertanyakan lagi keberadaannya, sebab kini hampir semua perangkat komunikasi
data, khususnya untuk keperluan LAN, MAN dan juga WAN yang sederhana pasti
menggunakan interface Ethernet. Bahkan beberapa perangkat rumah tangga yang
tergolong perangkat canggih juga dilegkapi dengan interface ini untuk
berinteraksi dengan komputer. Selain tiu Operation, Administration,
Maintanance, dan Provisioning (OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak
asing lagi bagi para penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada
jaringan lokal saja.
ATM
Definisi
Atm
ATM (Asynchronous
Transfer Mode) adalah adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu
paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Secara
teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM
mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. ATM memungkinkan komunikasi
antara perangkat yang beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Tidak seperti
packet switching, ATM dirancang untuk kinerja tinggi pada jaringan multimedia.
Karakteristik Atm
*
· Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow
control.
Pada ATM
proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam
network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup
dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource
dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan
hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8
sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
* · ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum
informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical /
virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika
resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan
dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang
telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan
connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
* · Pengurangan fungsi header
Untuk
menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki
fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi
virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat
dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam
network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual
connection berbeda melalui satu link tunggal.
Selain
fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header,
terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi,
maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan
dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps)
dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
* · Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini
dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan
untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang
kecil akan menjamin delay dan delay jitter
rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.
Terminologi Sel (Cell)
Pengertian sel
menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan panjang yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label
pada ATM layer.
Berikut
adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T
I.321
* Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan oleh physical layer untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi yang digunakan
* Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan oleh physical layer untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi yang digunakan
* Valid Cell (physical layer),
suatu cell yang mana bagian headernya tidak memiliki error atau belum
dimodifikasi oleh proses verifikasi Header Error Control (HEC)
* Assigned Cell (ATM layer), cell
yang menyediakan suatu service ke satu aplikasi dengan menggunakan ATM layer
service.
* Unassigned Cell (ATM layer),
merupakan ATM layer cell yang bukan assign cell.
Hanya assigned cell
dan unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer ke ATM layer,
sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi yang terkait dengan ATM
layer atau layer yang lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan diprosesoleh
physical layer saja.
Atm
Layer
ATM
layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang
independent terhadap media fisik yang digunakan. ATM layer melakukan
fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
a. Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
b. Translasi VPI dan VCI.
Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam
VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke
nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun
VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
c. Pembangkitan / pemisahan cell
header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada
arah kirim, pada field informasi yang telah diterima ditambahkan ATM cell
header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat
diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point)
identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell
header, dan hanya filed informasi saja yang diteruskan.
d. Generic Flow Control (GFC).
Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI (User Network Interface) saja. GFC
digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer
network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI.
Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
Teknologi
Atm
Pada jaringan ATM,
semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte
(8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel
tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh
data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching
dalam kecepatan tinggi.
Atm
Devices Dan The Network Environment
ATM adalah teknologi
sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit
switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet
switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang
berselang-seling.
a. ATM
Devices
Jaringan
ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab
untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas
menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian
membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat
mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi
ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation,
router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut
mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
B. ATM
Network Interfaces
Jaringan
ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface
Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI
(User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI
menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI
menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung
pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan
dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi
public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private.
NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama
sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang
sama.
Disamping
itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI),
dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang
berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk
jaringan public dan private.
Format
Header Sel Atm
Terdapat dua format
header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk komunikasi antara
endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang
digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan
format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel NNI.
ATM Cell Header Fields
Berikut adalah
deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI maupun
UNI
a. Generic Flow
Control (GFC)
Menyediakan
fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang menggunakan satu
interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai
default-nya 0 (biner 0000).
b. Virtual Path
Identifier (VPI)
Berhubungan
dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah
sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
c. Virtual Channel
Identifier (VCI)
Berhubungan
dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah
sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
d. Payload Type (PT)
Bit
pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau kontrol
data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data,
di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 =
kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir
pada sebuah rangkaian sel.
e. Cell Loss Priority
(CLP)
Menunjukkan
apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika bergerak
melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya
f. Header Error
Control (HEC)
Menghitung
checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit
tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel daripada
membuangnya
CLOUD COMPUTING
Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan
infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu kita lakukan adalah
mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik berdasarkan jumlah
penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya tambahan karena suatu tujuan
khusus (misal-nya kita ada acara nikahan), kita tinggal bilang ke PLN untuk
tambah daya, dan suatu saat nanti ketika ingin turun daya lagi, kita tinggal
bilang juga ke PLN. Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini sifat-nya ELASTIS dan (harus-nya) bisa dilakukan
segera.
Ketika memakai layanan listrik dari PLN, kita tidak perlu
pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik kita,
bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses perawatan
alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita bisa menikmati
listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulan, sedangkan PLN
sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita berdasarkan level layanan
mereka.
Analogi PLN diatas, adalah sedikit gambaran Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini bertugas untuk
memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita
tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan layanan
tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa
yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan
pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera
penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (ELASTIS).
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
1.
Software as a Service
(SaaS)
2.
Platform as a Service
(PaaS)
3.
Infrastructure as a
Service (IaaS)
Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:
·
Software as a Service
(SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal
memakai software (perangkat
lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa
berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail,
YahooMail, Hotmail, dsb), social
network (Facebook, Twitter, dsb) instant
messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang
lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita
bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati
lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya,
kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk
memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat
Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
·
Platform as a Service
(PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa
“rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine,
framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak
perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang
penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut.
Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan.
Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar
yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya.
Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita
dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus
layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional
hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah
kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu
memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
·
Infrastructure as a
Service (IaaS) adalah
layanan dari Cloud Computing
dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory,
network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi
lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS
ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah
komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita.
Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh
penyedia layanan IaaS ini
adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan
konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down)
dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan
beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.